Rabu, 15 Juli 2015

Now, Everyone [still] Can Fly, a Bunch Review about AIRASIA after Post Disaster Issue

Judul boleh English, tulisan isi bahasa Indo aja yeee. Lagi males muter otak dua kali buat nulis basa inggris. Hihi :D

So well yeah, setelah lama tidak mengisi blog, pagi ini saya ingin memberikan ulasan saya terhadap salah satu maskapai penerbangan yang memang tidak berasal asli dari Indonesia namun memiliki jadwal penerbangan yang cukup banyak di negeri ini. Yap, AIRASIA. Maskapai penerbangan dengan label merek Airasia ini berasal dari negri seberang Indonesia yaitu Malaysia. Selain tersohor karena low-fare yang mereka tawarkan, nama Airasia menjadi cukup populer tidak hanya di kalangan warga Asia namun dunia ketika maskapai ini dirundung duka yang mendalam dengan adanya insiden hilangnya penerbangan QZ8501 yang membawa 162 penumpang beserta awak kabin dari Surabaya menuju Singapura pada 28 Desember 2014 silam. 

Bencana boleh jadi memang hanya bencana yang merupakan kehendak Sang Pencipta. Namun, dampak yang diberikan dari tragedi tersebut tidaklah main-main. Banyak media yang menyiarkan jika saham Airasia anjlok, penjualan menurun, dan lain sebagainya. Wajar! Siapa yang tidak was-was menaiki pesawat yang memiliki track record seperti itu. Apalagi jiwa parno orang Indonesia, termasuk saya ini. Hehe. Tidak sedikit pula orang tua yang seketika itu pula melarang putera-puteri mereka menggunakan maskapai tersebut untuk berpergian baik di dalam maupun ke luar negeri. Saya yang saat itu terlibat di sebuah organisasi pertukaran pelajar menyaksikan sendiri dampak post disaster Airasia. Tidak sedikit peserta pertukaran pelajaran kami yang membatalkan ataupun mengganti maskapai penerbangan mereka ketika beberapa dari mereka sudah memegang tiket Airasia di tangan.
Airasia memang menjadi favorit dan merupakan pilihan pertama peserta pertukaran pelajar kami khususnya bagi mereka yang memilih negara di Asia. Dengan adanya insiden tersebut, beberapa dari mereka tetap pasrah, terbang bersama maskapai yang berslogan "Now, Everyone can fly" itu. Bagi mereka, jikalau ada apa-apa, ya itu sudah takdir. Di lain sisi, tidak sedikit pula yang membatalkan atau mengganti maskapainya. Saya yang notabene bukan pengguna kapal terbang dengan intensitas yang tinggi, dan lebih memfavoritkan kereta api, hanya bisa berbelas kasih terhadap maskapai tersebut. Sebelum adanya insiden, saya pernah sekali menggunakan maskapai Airasia. Saya puas sekali dengan setiap pelayanan yang diberikan maskapai tersebut terutama perihal ketepatan waktunya. Lalu?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3 Juli 2015.
Hari itu, menjawab panggilan wawancara kerja, saya diharuskan pergi ke ibukota. Biasanya saya lebih memilih menggunakan jasa kereta api karena aksesnya lebih mudah dituju bagi saya yang tidak berdomisili di kota yang memiliki bandar udara. Praktis. Namun, karena beberapa jadwal yang hampir bentrok, saat itu saya memutuskan naik pesawat saja untuk menuju Jakarta. Membuka website agen tiket online, beberapa maskapai dengan variasi harga dan waktu disuguhkan untuk dipilih. Saya membutuhkan penerbangan pagi hari. Saat itu pilihan saya ada dua, Airasia dan Garuda. Entah kenapa ketika itu Garuda yang terkenal dengan harga premiumnya menawarkan harga yang cukup terjangkau. Namun, jika dibandingkan dengan Airasia, selisih harga tetap berkisar kurang lebih seratus ribu rupiah. Memang tidak banyak, akan tetapi seratus ribu di Jakarta berarti banyak bagi saya. Itu cukup untuk membeli makanan buka dan sahur untuk keesokan harinya (haha, perhitungan yee). Dan akhirnya saya pun memilih Airasia.


Was-was? Khawatir? Terlepas dari kenyataan bahwa itu Airasia yang mempunyai track record insiden pesawat hilang, saya memang notabene kategori orang yang agak takut naik pesawat. Trauma turbulensi hebat ketika saya menjalani ibadah umroh tiga tahun silam cukup melekat di pikiran saya yang menciptakan keparnoan luar biasa jika saya naik pesawat. Ditambah ini Airasia yang akan saya naiki. Jangan ditanya seberapa hebat mulesnya perut saya sebelum boarding. Haha.
Oke, sekarang saya review dulu sebelum memasuki fase mules tersebut :D sistem check-in yang ditawarkan oleh Airasia sangatlah mudah dan praktis. Saya kurang tau sistem check-in maskapai dalam negeri lainnya karena terakhir saya menggunakan Citilink dan sistem online check-in nya sedikit ribet (ya mungkin saya juga sih yang agak katrok waktu itu :p).


Punya ponsel canggih dan digadang-gadang berstatus pintar, boleh dong saya manfaatkan semaksimal mungkin :D Menghindari resiko macet di jalan, saya pun memilih online check in. Cara online check-in di Airasia ini tergolong sangat mudah. Saya tinggal memasukkan kode booking, kemudian layar akan menunjukkan informasi data diri saya, jika informasi sudah benar tinggal klik ok. Barcode pun muncul siap discan untuk cetak boarding pass. Saya kira cetak boarding pass nya bakal ribet. Ternyata, sangat mudah. Sesampainya di Juanda, saya menuju mesin cetak tiket yang disediakan Airasia. Tidak sampai semenit. Saya menempelkan barcode yang saya dapatkan ketika online check in ke mesin tersebut, kemudian boarding pass pun tercetak otomatis. Agak sedih sih lihat kertasnya yang bagaikan kertas untuk struk belanja :"D haha, tapi apalah jika ujung-ujungnya dibuang juga. Yang penting saya bisa terbang sampai Jakarta. Yippiii ~
Senang dong saya ngga sampai satu menit boarding pass sudah di tangan. Naiklah saya ke gate untuk boarding. Taraaaa, mules dimulai. Mules pun menjadi-jadi ketika ada pengumuman kalau pesawat saya delay 15 menit. Ketika itu pikiran saya sudah yang nggak-nggak. Jangan-jangan pesawatnya ngga siap terbang, jangan-jangan cuacanya buruk, jangan-jangan kondisi mesin ngga fit, jangan asem, jangan kunci :")) Setelah 15 menit menunggu, saya pun diperbolehkan naik ke pesawat. Mules saya mulai reda melihat betapa bersihnya pesawat yang saya naiki, pun design nya juga lucu. Tidak seperti pesawat Airasia yang didominasi warna merah, airbus yang saya naiki kala itu didominasi warna hitam. Widih.. rocker dan youth banget lah pokoknya :D tidak menunggu lama, pesawat siap lepas landas. Di dalam pesawat, awak kabin menjelaskan alasan dibalik keterlambatan 15 menit tadi, yaitu jadwal pilot yang bentrok. Oke lah bisa diterima. Mules saya pun hilang ketika pesawat berhasil take-off dengan mulus. Perjalanan 1 jam 20 menit menuju Jakarta pun sangatlah nyaman dan memang didukung oleh cuaca cerah pagi itu hingga landing di bandara Soekarno-Hatta.

Ah, lagi-lagi maskapai ini memberikan good impression bagi saya yang parno sama pesawat. Pilot pun menyapa kami dengan sangat ramah dan salam santun. Satu lagi yang saya apresiasi adalah komitmen Airasia yang tetap menerbangkan pesawat dengan jumlah penumpang yang minim. Coba tebak berapa penumpang di dalam pesawat yang saat itu saya naiki? Hanya sekitar 30-40 orang saja yang berada dalam satu pesawat dengan saya. Iya, 30-40 saja dengan kapasitas yang harusnya bisa lebih dari 100!! Sampai-sampai bapak di samping saya yang tertidur dari sebelum take-off pun terkaget-kaget.
"Mbak ini penumpangnya segini aja mbak?" tanya si Bapak ke saya.
"Iya pak. Kaget ya pak." jawab saya kemudian.
Bisa dibayangkan dong. Harga yang dibanderol tidak lebih dari 600.000 rupiah per tiketnya dan diisi dengan jumlah penumpang se'banyak' itu. Untuk biaya perawatan dan bahan bakar saja mungkin sudah habis terpakai. Belum untuk biaya pilot, cabin crew dll. Coba itu maskapai tidak profesional dan tidak memikirkan customernya, pasti sudah di delay ber jam-jam dan digabung dengan penerbangan di jam berikutnya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pokoknya terima kasih sekali lah untuk Airasia atas service yang diberikan. CRM yang baik telah terbukti dijunjung tinggi sebagai value perusahaan ini. Image post disaster mungkin memang agak susah untuk dikembalikan, namun perlahan tapi pasti, maskapai ini pun mampun membawa nama baiknya kembali melalui pelayanan yang baik serta kualitas yang terjaga. Dan kembali lagi jika musibah bagaimanapun datangnya dari Sang Kuasa. Kita tidak pernah tau kapan itu akan terjadi. Semoga pelayanan yang baik ini bukan semata-mata hanya demi mengembalikan citra perusahaan akan tetapi selamanya tetap dijunjung untuk memberikan yang terbaik bagi para customernya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Source: yudasmoro.net

~Now, everyone [still] can fly~

Kamis, 12 Februari 2015

Dua Ribu Malang - Jakarta, Pengalaman Pertama Kirim Paket dengan Jasa Kereta Api

Annyeong haseyoooo ~ Selamat Malam dan Assalammualaikum Saudara :D




-------------

-------------------------




Malem ini mau posting singkat tentang review lagi nih. Hihi. Pakai bahasa aja deh. Lagi malas mutar otak dua kali buat nulis. ekekekek :D




Karena singkat. yuk mari kita langsung ke topik bahasan review kali ini.




Naik kereta api, tut tut tut... ~ siapa yang tidak mengenal salah satu transportasi publik  di Indonesia tersebut. Ya, Kereta Api atau bahasa jawanya Sepur *diadaptasi dari bahasa Belanda btw kata Sepur ini :D* merupakan salah satu alat transportasi di Indonesia yang keberadaannya sudah ada dari jaman susah sampai jaman tambah susah macam sekarang *bercanda :pv*. Transportasi ini merupakan salah satu transportasi umum favorit masyarakat karena memiliki jalur tersendiri yang insyAllah dijamin anti macet :)) meskipun saat ini harge tiket kereta api mulai bersaing ketat dengan harga tiket pesawat, nampaknya transportasi ini tidak kehilangan popularitasnya. Buktinya, seminggu lebih sebelum hari raya Idul Fitri, hampir semua tiket kereta api di Jawa telah habis terjual hingga seminggu setelah lebaran. Saya pribadi jikalau harus memilih, sy akan lebih memilih kereta api daripada pesawat. Meskipun selisih waktu terpaut cukup jauh, di kereta api sy selalu merasa nyaman dan aman. Entahlah ~ Naik kereta api selalu menjadi momen yang saya rindukan :))  




*apalah Cesya katanya singkat tetap saja bermonolog panjanglebar :D*

*oke balik topik*



Singkat kata, di sini saya tidak akan membagi cerita tentang perjalan di kereta api :D saya ingin membagi pengalaman saya ketika pertama kalinya saya mengirimkan barang dengan jasa logistik melalui kereta api. Biasanya untuk pengiriman ke Jakarta, logistik langganan saya menggunakan pesawat terbang. Dengan adanya sedikit angin dan hujan, entahlah saya tadi kepikiran untuk mengirimkan barang ke Jakarta menggunakan jasa kereta api. Teman saya nampaknya cukup percaya dan wajah saya menunjukkan seakan-akan sudah sering melakukan hal yang sama sebelumnya. Padahal itu murni pertama kali saya menggunakan jasa kereta api. Hahaha ~ sebenarnya sudah lama saya ingin incip-incip jasa ini ketika saya melewati stasiun. Apalah daya, tidak ada barang memang yg perlu dikirimkan --" ekekek. Jadilan barang-barang MC AIESEC Indonesia ini menjadi korban percobaannya. Hihi *maafkan saya*




---------




Pengiriman barang melalui jasa kereta api ini kalau di Malang ada tepat di depan Stasiun Baru kota Malang. Saya belum tau pasti kalau ada tempat lain selain di sini. Namanya PT. Index Transportama. Tempatnya tidak begitu besar dan ya memang tidak sebersih pesaingnya macam Tiki maupun JNE. Namun pelayanan yang mereka tawarkan nggak kalah kok. Lebih malah, di beberapa aspek penilaian menurut saya :p begitu sy membuka pintu mobil, seorang mas-mas yang nampaknya usianya tidak lebih dari 30 tahun menghampiri saya. Dia tidak berkata apa-apa dan gelagatnya menunjukkan ingin membantu untuk membawakan barang. Saya bilang saja, "nda apa mas. Nggak ada yg berat kok" haha *sok kuat dasar!* Akhirnya mas nya membantu kami mengemas barang-barang yang tadinya tercecer satu sama lain menjadi satu paket rapi siap untuk dikirim. Wow! Thank you lho mas.




--------




Setelah barang dikemas rapi, kami menuju kasir yang sebenernya hanya berjarak satu langkah dari tempat pengemasan :"D saya dan teman saya memprediksi paket itu akan memakan biaya sekitar 200.000 rupiah. Kemudian mbak kasirnya menarik napas bersiap untuk mengatakan jumlah yang harus kami bayarkan. Deg deg ~ deg deg ~




"totalnya 73.000 mbak"




"HAH?!?!?" teriak kami sontak tak percaya dengan angka itu :"D

"Berapa kilo itu mbak?" tanya kami.



"19 kg mbak" jawab mbaknya.




"19 kg, 73.000???" *ya begini hakekatnya manusia. Mahal bergumam, murah tak percaya :"D*




dan mbak kasir pun menjelaskan, untuk 5 kg pertama, paket dibanderol harga 45.000 rupiah. Sedangkan per kilo selanjutnya dibanderol 2.000 saja :") *bikin terharu* Bisa kalian kalkulasikan sendiri berapa rupiah yang harus kita rogoh kalau kita memilih jasa pengiriman lain dengan harga rata-rata 20.000 per kg untuk pengiriman ke Jakarta.




Sekedar tips, jika ingin paket diterima lebih cepat, lebih baik datang ke sini sebelum jam 12 siang supaya paket kalian bisa dikirimkan di hari yang sama. Untuk mempercepat sampainya paket di tangan kalian, kalian bisa mengambil langsung paketan kalian di Stasiun Pasar Senin Jakarta pagi hari keesokannya.




Menutup kebahagiaan saat itu, saya pun melontarkan pertanyaan tidak logis.




"Mbak bisa kirim paket ke Mojokerto *kampung halaman saya*?" tanya saya.




"Wah belum bisa mbak kalau ke Mojokerto" jawab mbaknya dengan lembut. Mungkin sebenarnya hati mbaknya bergejolak. Bagaimana mungkin itu pertanyaan bisa terlontar. Rel kereta api Malang-Mojokerto saja tak nampak :") yasudahlah namanya juga KEPO. Heheheh. ~




-------




Kami pun meninggalkan tempat itu dengan hati bahagia. Semoga paketan itu bisa terkirim dengan aman dan penerima pun bisa menerima dengan bahagia :")




---------




Ini tampilan Resinya ~~~~~~








Tuh! 19 kg 73.000 rupiah :"))) Bahagianya adek bang ~




------------------

Sekian dulu yaaa ~ terimakasih telah membaca. Semoga informasi ini bermanfaat.




Wassalammualaikum.. :)


Senin, 09 Februari 2015

My First Shopping Experience in Big Online Retail Store

Assalammualaikum..

Yihiiiiii...


Halo, how are you? It has been a long time since I wrote my last post about marketing training :D



I am doing my minor thesis rightnow. Trapping in the middle of heticness. No, I will not post something related to its before I wear a beatiful kebaya in my graduation day. Haha..


As the title said above, Yes, I will share my lil bit experience when I was shopping in one of big online retail store in Indonesia. Yuhuuuu ~ do you guys excited???



----

--------------


So, in my last semester before I got my very last year in my university, I took a class named e-commerce. I think most of you could guess what the contain of that subject is. And yeah, that subject in fact doesn't bring a high tendency for me to start doing online business, but more into boosting up my hobby to do online shopping as my pleasure to reward myself :p haha *pardon me* 


I usually choose instagram and facebook as the media to do online transaction. Those media(s) are really ease to be accessed and me as the buyer could easily see the picture of the products. ThanksGod, during overall transactions, I hadn't been cheated by the sellers. Though some of them gave not too good services during the transaction, well yeah I was quite satisfied with the overall products.


Someday, I had a plan to buy a new shoes typically in wedges or heels. I've planned to use it in my graduation day. I want to buy it earlier when I started feeling frustated in doing my minor thesis >< Two things which could cheer me up is buying something or eating something delisss ~ haha. But it's only happened about two or three times in a month :p *if not, my wallet might be burned out* then, I started to explore physically in 'popular' shoes store in my city, which is Donatello. Unfortunately, there was no discount at that time :" The price was pretty high for every wedges and heels they sold in. Giving up with the price, I moved to factory outlet allocated beside Donatello. a woman poison!! Actually I only wanted to see around as people called as window shopping, but what could I do when I saw a kind of Jogger Pants with affordable price :"D Cashier would be my last check out then kkkkk ~ 


oke back to the shoes case ~


That was happened two months ago. By time goes by, I spontaneously forgot about that shoes hunter :"D haha I don't remember exactly what the thing which could catch my focus to hunter the shoes. Kkkkkk ~ but, it didn't exist ever after >< last week, trapping again in the middle of hectic minor thesis, I rebuild my passion to be heels hunter haha.. At that time, I decided to hunt online in case of making an effective time for me. First target, I explored through instagram and website of my trusted shoes store. You could kindly check it on http://adorableprojects.com/index.php . Unfortunatelly, the hunter wasn't succeed. I couldn't find a suitable wedges or heels like what I want. Then, I started to hunt on my second target. You could kindly check it on http://www.iwearup.com/home.php?r=1&width=1366&Height=768 . That shoes store is under controlled by one of popular blogger in Indonesia, Diana Rikasari. But again, I couldn't find a proper heels for me.


Feeling tired of hunting, I continued 'iseng-iseng' to open a website of big retail stores in Indonesia which were http://www.lazada.co.id/ and http://www.zalora.co.id/. YEahhhh, it was kind of big fault to open those websites. When I started to burn out my willingness to buy a heels, because of them, that 'hunter' was continued!! Haha ~ Gosh, they sold so many choices of heels and wedges with an affordable price. 


45 minutes of hunting, finally I decided to purchase on Lazada. YESS!!! I choosed a strappy platform heels with a red tone matching with my kebaya which currently is processed on my designer's hand *designer jareeee :D* haha. The price was bellow 200K rupiah. That was quite cheap comparing when I hunted physically which most prices are above 300K :') and as expected, a bigger retail store will always have a better procedure of purchasing. It was very easy to me as my first experience to do the transaction with that store. Everything runned smoothly ~~~~~ When I did my check out, directly I got the mail attaching my invoice about the information of payment transaction. I made the payment on the same day in afternoon. Right after I re-confirmed my payment, one hour later, I got the other mail informing that my order had been ready to be shipped through TIKI (one of the logistic service in Indonesia). 


4 days after waiting a warm box to come, finally, a young man knocked at my boarding's door. Yes, It came out!!! Yuhuuuuu ~~~ My order!!! When I put off the wrap of the packaging, I felt soooo happyyyyy seeing my baby heels in a very fit condition :D the size was fit, and so was the color. I tried it, and that's very comfyyyyyy for kind of heels <3 I though that was my most comfy heels that I ever had. Luv it so muchhhhh!!!


Overall, I feel satisfied by purchasing a product in a big online retail store. They walk the talk!! Not only big on the image, but also they could make the customer perceiving the quality and satisfaction. So...... You could do the same thing like me without feeling worried of untrusted issue :))


Finally, hope this information and review could give you any insights about one side of e-commerce. Thank you for reading. But wait, here is the sneekpeak of my heels that I bought on Lazada. The picture I took by credit in official Lazada's website. The original one will be posted later right after I am graduated :p hihi ~



My Baby Strappy Platforms <3



Wassalam... :)

             



Rabu, 02 April 2014

Have You Ever Join a Marketing Training

Assalammualaikum...


Good Afternoon bloggie

So, related with the title today, have you guys ever join a marketing training?? :)



Yes, you who have already joined with this activity, congratulation you guys are standing one step closer to the key successful of life :D and you who never join this kind of activity. it is better for you to start looking for an organization or insitution which have a plan to conduct a marketing training. This kind of trainee, I am sure, will give you a lot of new knowledges and experiences, specially for you who plan to be a great marketer in the future. Since marketing is a crucial part in an organization or company and this functional can be categorized as the profitable main source, it is good to know the strategy how to do an effective marketing.

Me?

I have done this marketing training in last Saturday, 29th of March 2014, held by my lovable organization AIESEC LC Universitas Brawijaya. mehehehe :D bunch of thanks for AIESEC in giving this great opportunity for me. I learnt a lot at that day how the effective way to do a success marketing.

There were three great speakers invited to educate us about marketing in that marketing training. First speaker came from the founder, owner, and trainer of Recosta Institute, Hari Kurniawan. You can catch and know more about this institute on its official web www.recostainstitute.com .


In his session, Mas Hari gave us the information more about our personal brand. Yap, it can't be avoided that 'ourself' also become something to 'sell'. It is how the way we can promote ourself to be more attractive toward the others. When we can understand this thing, we will also understand how to market a product. A good marketer should know with their marketing insight, not only in theory but also in its application. The most important is delivering the value behind the product. Me think so. Just like a learning I got in my daily class as Management student, marketing is the tool for us as marketer how to deliver a value of a product toward our customer, so that at least the customers are be able to have similar perception with the marketer.

Then, GET ATTENTION!!! Some of big brands in this world are one which can get much attentions. In the middle of his session, Mas Hari showed us a video about a big brand which successfully taken much attentions from the customers. One that I remembered a lot in that video was 'use brand for verb is remarkable'  with that statement means our brand is always in the people's mind, for example "SKYPE" your family, Let's "GOOGLE" our assignment, and many more. We can see that SKYPE and GOOGLE are successfully being remarkable for their brands to their customers. 

The next session, we had Rizky Helmi Handoyo, or well-known as Mas Bejo as the next speaker. He is one of AIESEC UB's alumny who had many experiences in sales and marketing regarding with his position as LCVP Business Development AIESEC UB and MCVP Business BD in AIESEC Indonesia. He took a theme "SALES: The Most Interesting Game" for his session. Mas Bejo informed us how the way we sell our AIESEC's product *since this activity held only for AIESECer :))*. There are some steps we should understand about selling process.



1. Market Research
2. Phone Call
3. Meeting
4. Follow up
5. Close the deal 

We who will do the marketing process or negotiation with the company should implement at least such as five processes mentioned above. Specially for phone call and meeting, there are some tips given by mas Bejo, sound enthusiastic >> short >> confidence >> introduce ourself and our organization >> be thankful
the key point learning from mas Bejo when we do a marketing activity, we should

Understand your target 
Understand who you are
Understand what you can do
Do intensively approach 
Next session, we had Mr. Decky Thoha, CEO of PT Jawa Berkat Utama, as our next speaker. Mr. Decky is one of Board of Advisor in AIESEC LC UB. It was such a lucky for me could met him in his tight schedule and got some marketing insights directly from CEO of a big company :) In his session, Mr. Decky actually didn't talk a lot about theoritically but more concern in motivating the participants to implement an effective sales and marketing.



There was a quote from him that sticky on my mind.

"if you make sale, you earn a commision, if you make a friend, you can earn the future" 

quite agree with that statement :)) in the warm atmosphere, Mr. Decky asked us to do a marketing in a 'warm' way. It would be better for us to build a long term relationship with all stakeholders. From Mr. Decky, I got a right point which is 'current sales person' is a consultant. They 'help to buy' not to 'sell to customer'. As a good seller and marketer, we should understand how to help our customers in solving their problems.

Last session, TIME FOR PRACTICING!!! After we had some new informations and marketing insights from the expert persons, it was the time for us to make simulation how to promote and market our products toward the companies. It was such a workshop. We were divided into four groups and was challenged to get partners for our organization from 10 available companies. The speakers and our Executive Boards were supposed to be the people who respond our proposal, such as PR functional. This session was amazing :D Although it was only a simulation, but I could feel the atmosphere to be real marketer :D *tsahh* we were given only less than 1 hour to raise partnerships as much as possible. We should have a strategy to persuade the PR Manager or CEO to agree taken a contract with us.

After having silmulation, we got a feedback from 10 'companies'. They said that the real condition wasn't as easy as the simulation just like what we did a few time ago. But at least, we learnt and understood how to negotiate and delivered our value in our product toward those companies. We should have clear definition and explanation of our product and partnership package. The most important was winning the company first. We should know what kind of feedbacks needed by the company from us. Then, we began to introduce our products and what can we do to help the companies, whether to promote its company, to increase company's branding and any other reasons. Don't forget to take our attention in our attitude, starting from visual look (it will be better if we use standard marketing as our suit :)) until the way we do the communication.

That's all the review from me spending my Saturday to do marketing training :D It's fun, isn't it??? Yes, sometime learning by practicing works much better than learning theoritically. Because we never know what happen in the reality if we never involve directly inside of its. But, like those three speakers said, don't forget to learn the theory also, because learning theorytically will help us to develope our mindset :)))

So, yeah this is my story last week.. At least enough to entertain me whem most of my friends went home to their each hometowns :( *curhat* hehehe.. how's yours?? :) I hope you also have a positive activity which will give you many advantages and may bring good opportunities, not only for you but also for your surrounding people :)))

last but not least, let me promote something :D hihi.. If you want to meet with one of my speaker in Marketing training which is Mas Hari Kurniawan, the owner of Recosta Institute, and one additional great speaker Mr. Ardantya Shahreza, CEO Marketing Komunikasi Indonesia, you may come to this amazing event held by AIESEC LC UB :D :D :D yeayyy...


~Jazaakumullah khairan~ :)

Minggu, 23 Maret 2014

Never Regret Standing on This Stage

Guten Abend bloggie :)

Di tengah kegundahan malam ini *tsahh*, izinkan saya berbagi suatu kisah.. :D

Regarding with the title, "Never Regret Standing on This Stage", yes, I would like to share about something related with this symbol <3, and you definitely can guess what is it? Yap, it is about love. *cie ketauan galau malem-malem :D hehe*

Di sini, saya nggak akan menyatakan dan menanyakan pertanyaan klasik nan cukup basi bagi saya, "apa sih cinta itu?" Nggak.. Bukan itu kok :) di sini saya hanya ingin berbagi cerita untuk memaknai perasaan tersebut dan Insya Allah membawanya ke arah yang positif. *that's the spoiler actually :p*

any of you ever falling in love, aren't you?? Banyak kisah tentang percintaan ada di dunia ini. Mulai dari yang dramatis, romantis, realistis sampai yang logis. Ada yang masih berstatus pacaran, ada yang berstatus mantan, dan ada pula yang sedang mengalami one-side love. Yes, apapun statusnya, hampir setiap orang akan mengalami proses yang sama untuk menuju ke status-status tersebut.

Tulisan saya kali ini ditujukan teruntuk masa lalu dan bagi yang sedang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Sebenarnya saya juga grogi sih kalau harus bahas masalah beginian :D Expert di bidangnya juga nggak terlalu. Tetapi siapa tau ada yang mengalami hal yang serupa dan bisa dijadikan semangat ke depannya. :)) Yap, mempunyai kenangan tentang asmara di masa lalu terkadang memang cukup menyakitkan, bahkan mungkin sangat menyakitkan untuk beberapa personal. Terlebih jika kita sudah membayangkan suatu akhir yang bahagia bak drama-drama di Disney yang selalu berprinsip "happily ever after" tapi akhirnya nggak lebih dari sekedar drama-drama Korea yang Sad Ending dan cukup mengeringkan kelenjar air mata. Kisah yang seperti inilah yang bikin banyak orang, terutama cewek, akan berpendapat "duh kenapa dulu pernah suka sih sama dia kalau akhir-akhirnya bertepuk sebelah tangan gini" "duh kenapa dulu jadian kalau akhirnya putus"

Gimana coba? Sakit hati? Sial?? Bad luck *ini sial yang di bhs inggrisin aja sih :pv"* ?? Nyesel???? Tenang Sis! Dunia nggak berakhir kok. Kalau kata orang jawa sih, sego pecel jek enak mbak. Haha bener emang. Selama nasi pecel masih mengenyangkan perut, nggak ada yang perlu disesali kok sista :))

"Emang yang nulis blog nggak pernah ngerasain?" Uhuk, santai sahabat, yang nulis blog berani nulis begini pastinya juga pernah merasakan berada di tahapan tersebut kok :) *sedikit curahan hati colongan* Yes, I definitely ever felt the same thing, Feel in the worst regret of getting a relationship. Kemudian termotivasilah saya setelah menonton film ini

pada tau kan ini film apa :))) You right! its A Little Thing Called Love. 

Film home-based di Thailand ini berhasil booming banget di Indonesia. Alurmya yang ringan dan pemain-pemainnya yang kece, berhasil bikin banyak penonton terbius dalam film yang dibintangi Mario Maurer dan Baifern Pimchanok tersebut. Banyak nih modus di balik menonton film ini. Ada yang emang bener-bener ngeresapin ceritanya, ada juga yang nonton gara-gara Mario Maurer yang ganteng dan Baifern yang cantik -___- hahaha. Dan saya? Jujur pada awal lihat, alasan kedua lah yang menjadi modus di balik menonton film ini :D Siapa sih yang nggak suka lihat wajah Shone dan Nam di film ini. Justru suatu hikmah *ceilah hikmah* saya dapatkan beberapa menit sebelum film ini selesai.

Bagi yang udah pernah lihat film ini, pasti hafal kan jalan ceritanya. Bagi yang belum, duh ketinggalan amat lu sis :D Nonton gih, atau browsing alur ceritanya di wikipedia. Dan ya seperti yang saya katakan tadi, kalau saya justru amat terkesima dengan beberapa scene terakhir di film ini. Ketika kita sebagai penonton hampir ditipu dengan suatu akhir yang kurang membahagiakan :3 Shone dan Nam terpisah cukup lama dengan jarak ribuan kilometer setelah Nam memutuskan untuk pindah bersama sang ayah di Amerika. Di menit-menit terakhir film ini, Shone dan Nam akhirnya dipertemukan setelah beberapa tahun terpisah *saya lupa tepatnya* di suatu acara semacam reality show di stasiun televisi Thailand.

Di scene tersebut, sebelum Shone muncul dan dipertemukan dengan Nam, si pembawa acara sempat memberi Nam catatan harian Shone yang berisi curahan hati Shone dan perjalanannya cintanya kepada Nam. *you remember it, didn't you guys? :)* dan sebelumnya Nam menceritakan perjalanan hidupnya ketika dia tidak secantik sekarang hingga bisa menjadi primadona di sekolahnya. Nam mengatakan tahapan tersebut terjadi ketika dia jatuh cinta dan dia belajar agar orang yang dicintainya bisa setidaknya menyadari kehadirannya. Kemudian Nam menyatakan bahwa cinta masa lalunya tidak berakhir bahagia.  Dan EUREKA ~ pernyataan Nam selanjutnya yang begitu inspiratifnya bagi saya :)



"Tapi kalau dipikirkan lagi, dia (Shone) adalah inspirasi bagiku. Dia membuatku memakai cinta di jalan yang benar. Dia layaknya kekuatan yang menyongkongku untuk menjadi lebih baik. Sampai aku bisa jadi Nam seperti hari ini"

YES! and it's true Nam :) ketika suatu hubungan tidak berakhir seperti apa yang kita ekspetasikan, marilah sejenak menengok ke belakang. Jika tidak terlibat dalam hubungan tersebut, apakah kita bisa berdiri sebagai sesosok wanita tangguh seperti saat ini? Apakah kita bisa menjadi secantik seperti sekarang ini? Jika teman-teman SETUJU pada pertanyaan-pertanyaan tersebut, CONGRATULATION!! You've made your love just like Nam did it :) kalian berhasil menggunakan cinta di jalan yang benar. Beberapa dari kita mungkin mengakhiri suatu hubungan dengan hal-hal yang tidak mengenakkan. Tetapi sadarkah kita, akhir seperti itu pun, jika kita bisa melampiaskannya dengan benar melalui hal-hal positif, itu akan memotivasi kita untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ke depannya :)

and, so do I

kejadian-kejadian yang saya alami di masa lalu justru merupakan motivasi terbesar saya untuk bertindak lebih baik di masa depan. Whether it was such a happiness memory or just hurt-moment memory :)) Insya Allah dengan memiliki prinsip seperi ini pula yang bisa membawa kita lebih bermanfaat untuk orang lain dan memberikan dampak positif ke lingkungan di sekitar kita. Amin :)

again, everything happen for a reason works well 

I never regret standing on this stage

Sekian tulisan blog kali ini. Semoga bermanfaat ya bagi kalian yang menyempatkan diri untuk membacanya.

~Jazakallah khair Ukhti~
 

Senin, 10 Februari 2014

Finally, Meet Our Bromo [1]

Heihoooo Assalammualaikum Bloggie..

In this post, I just wanna share a lil bit story about my experience when I had my last trip for my holiday. Where did I go???

Yap, it is one of best creature located in Indonesia. What is that??





IT'S BROMO MOUNT

wohooo, finally yah I went to this place after a long time waiting for this chance. Even many of my friends said like that, "Akhirnya ya Ces, Bromo" :" *jadi terharu sendiri* kkk.. Yes, it was one of my purpose in life to be able to visit Bromo Mount since a couple years ago. Actually, there were a lot of opportunities offered for me to go to Bromo but the situation always crashed with the other appointment at that time T.T huhu syedihh yaa..


The worst is the fact that going on this location only spends about 4 hours from my hometown, Mojokerto. Seeing a high antusiasm of people who come from Jakarta even outside Indonesia, I felt so poor why I couldn't go to this place when someone else took a thousand kilometer from their home to visit Bromo. Many of my friends came to Bromo for more than three times already. That's why I proposed my dad to take me there and yeahh he definetelly made it coming true :D




Kita berangkat dari rumah jam 6 malem menggunakan mobil pribadi. Rute yang kita tempuh kurang lebih 4 jam melalui jalur pantura tepatnya melalui Pasuruan-Probolinggo. If you plan to start your trip from Mojokerto, Sidoarjo, or Surabaya, I think It will gonna be your fastest way to go. But if you plan to start your trip through Malang, there will be the other road as your alternative daripada jalur yang saya lewati kemarin. You can choose from Purwosari and the other alternative but I forget its name ><



Dari Probolinggo pun ada dua jalur yang bisa dipilih. Ada jalur lebar dan sempit. Jalur lebar bisa dipilih ketika sudah benar-benar memasuki Probolinggo. But again, I forget its name. Hehe peace :pv Don't worry for getting lost because there are so many signs on the traffic that will guide you going to Bromo. Karena ini adalah pertama kalinya bagi saya dan keluarga pergi ke sini, kita pun memilih jalur yang lain yaitu melalui daerah Tongas. Jalur ini belum sepenuhnya memasuki Probolinggo, jadi masih seperti perbatasan antara Pasuruan dan Probolinggo. Kalau dari arah Pasuruan sih, ada pertigaan di dekat resto Warung Pak Sholeh *ayam Pak Sholeh yang terkenal itu lho guys. Buka cabang gitu ceritanya di situ :3*  Pas di pertigaan itu, we should turn right to go to Tongas.




Dan yaaa, bagi pengendara yang nggak mahir-mahir banget, nggak begitu direkomendasiin nih lewat jalur Tongas sini. Nggak jauh dari pertigaan tadi, jalur yang dilewati udah nanjak dan sepiiii banget. Mungkin kebanyakan orang lebih memilih jalur melalui Probolinggo utama dan Malang daripada jalur ini. Again, you don't need to worried here. Because there are so many signs that will guide you to go to this place. But it would be better if you watch carefully about your way. Brrrr, jurangnya itu yang bikin agak ngeri. Kalau yang udah biasa ke sini sih, sudah hapal medan lah yaa.. For my dad first try, wow, it was quite extreme to pass the road.



Kita sampai di kaki gunung Bromo sekitar pukul 10 malam. Berhubung tujuannya lihat sunrise dan padang pasir, bermalam lah kita di hotel deket situ. Harus pinter cari yang murah yaaa.. Saya dan keluarga menginap di Hotel Ucik dengan tarif 200ribu/malam (dikasi waktu check out jam 12 siang buat besoknya). It could be calculated as the cheapest one. Lokasinya nggak begitu jauh dari penanjakan *berdasarkan pemahaman saya ketika saya naik ke penanjakan pada pagi harinya sih seperti itu*. Fasilitasnya? Apa adanya lah yaaa :D yang penting ada kasur dan selimut dengan harga segitu dan berlokasi di kawasan Bromo.



Kalau temen-temen pada lupa nggak bawa perlengkapan buat menghadapi suhu yang lumayan ekstrim di sana, don't worry, there are so many local people who sell some stuffs to survive in the low temp. For hat, syal, mask, they usually sell it about 10.000 IDR ($1)/pcs. Some of them sell in the higher price. So, you should use your bargain system to get everything more affordable there :p and so does for the Hardtop rent. Buat naik ke penanjakan, biasanya sepeda motor sih masih bisa. Tapi buat yang bawa mobil pribadi, di titik-titik tertentu pengelola wisata ini gag ngijinin mobil pribadi untuk naik menuju ke penanjakan. Harga sewa buat Hardtop buat 2 lokasi ke penanjakan dan kawah bromo nya dibanderol seharga 500.000 IDR/mobil. Bisa muat buat sekitar 5 orang. Dan lagi, harga sewa hardtop ini juga sangat bervariasi. Kalau beruntung dan nawarnya pinter bisa kena kurang dari 500.000, beberapa pihak juga nawarin harga sewa yang kadang sampai sejuta lhooo -___-" so be carefull yes!! Don't decide dealing everything about price too fast there :)) Jangan mentang-mentang adem, semuanya di iyain.. Hihi.. Harus cermat yahh pokoknya..



Okeee.. Itu Pengalaman perjalanan saya selama di Bromo. Belum epic nya sih :D just wait for the next post yahhhh. 


Gamsahamnida ~~~ 


Minggu, 09 Februari 2014

Most Welcome my 6th Semester

Yeayyy.. My second update for this blog was already released :D

It has been a long time I didn't post something since I made this blog. Well, actually I was confused how to operate this blog. Slow but sure, I decide to start explore and coloring my bloggie :D here, bismillah..

Hemm, I think I will use bilingual language here. Since I only watched K-Drama during my long holiday, my English didn't improve as well, even my vocab in Korea did well --"" kkkkk..

As the title said, "Most Welcome my 6th Semester", yeppp you can guess it :D Ini adalah perjalanan tahun ketiga saya di bangku perkuliahan tepatnya setelah libur yang cukup panjang dan lumayan membosankan ini, saya akan menjadi mahasiswa semester enam. *screammmmm*

Semester enam ini adalah semester yang paling menentukan bagi saya. Bisa dikatakan ini adalah semester terakhir *wish me luck to pass this semester completely ><* sebelum menjalani magang, skripsi dan mendapatkan title seorang sarjana ekonomi. Semester ini juga pelengkap kredit menuju 134 SKS sebagai prasyarat menempuh magang dan minor thesis. Jika diibaratkan, ini adalah tahapan untuk berlari menatap ke depan, tidak untuk jalan santai sambil menikmati pemandangan sekitar.

Sama seperti jaman SMP dan SMA, biasanya di semester-semester seperti ini, salah satu hiburan bagi saya adalah membayangkan kebaya wisuda yang akan saya gunakan nanti. Haha.. For me, that thing is one of my self-motivated :p Namun, perbedaan yang saya rasakan di jaman SMP dan SMA dahulu adalah bayangan hidup saya ke depan nanti. Ketika SMP, obsesi saya sangat kuat untuk masuk SMA favorit. Begitu pula ketika SMA. Obsesi untuk memasuki perguruan tinggi impian sangatlah kuat dan mantap *although my destiny guided to the other track :p*. 

Tidak sama halnya dengan saya yang sekarang. Impian saya ke depan begitu 'mamang'. Bukan berarti saya tidak mempunyai keinginan akan menjadi seperti apa ke depannya nanti. Justru saya memiliki banyak keinginan dan impian yang menyebabkan saya belum memiliki fokus dari dalam hati untuk melakukan apa yang benar-benar saya senangi. Fokus saya selama ini hanya sekedar di otak dalam hal pemikiran yang logis tapi hati ini masih belum menentu untuk dibawa ke mana *tsahh :D* That's why, starting to do this semester, I feel half excited and half worried. Yah, begitulah yang saya rasakan untuk saat ini -__-

My Academic Schedule for This Semester


Terlepas dari semua itu, LET'S BEGIN THIS SEMESTER WITH FULL OF ENERGY !!! :D Countdown not more than 7 days again to open the new page for the new semester. And well it will be started in the Monday at 7 am !!!! :"""" kkkk.. Just prepare my eyes to wake up at that time since I always wake up more than 8 am after Subuh during the holiday. Least but not least, let's say Basmallah to get His ridhla to pass everything we do later :))